Racing Look Community

Racing Look Community
racing

Jumat, 03 September 2010

Bupati Cup Green Light Drag Bike Jogja

Knalpot Jadi Senjata Utama Para Tuner
Secara garis besar dan mengacu pada teori, perangkat knalpot yang menjadi bagian akhir dari proses pembakaran yang terjadi memiliki peran signifikan. Realitasnya, masing-masing produsen mengklaim mampu menghasilkan tambahan tenaga antara 0,5 hingga 1 HP (Horse Power).


Seiring perkembangan dragbike alias balap karapan yang makin mewabah, maka genderang perang antar produk knalpot custom gawean home-industry area DIY-Jateng, khususnya kinerja mesin 4 langkah makin kentara.

Semua berlomba merebut pasar yang menggiurkan. Fenomena demikian terlihat dan tertangkap otre saat pagelaran Bupati Cup Green Light Dragbike 2010 (BCGLD 2010) yang berlangsung di lintasan Palbapang, Bantul, Jogjakarta Minggu lalu (11 Juli) yang diramaikan 418 starter. Sekedar catatan, ini sirkuit baru dan pertama dipentaskan di sini.

“So, menjadi alternatif baru di wilayah Jogjakarta selain Maguwo Sleman dan Bandara Gading Wonosari,“ bangga Alief Heri Nugroho, komandan tim Green Light sebagai penyelenggara. Kembali ke soal semula. Dalam penyelenggaraan event BCGLD 2010 saja disupport tiga bendera knalpot asal Jogjakarta mulai 37 Exhaust, SMR (Syaiful Muffler Racing) dan Cream Pie. Pada sisi lain, banyak juga diaplikasi label B-Pazz yang memang sudah populer sebelumnya, lalu MCC Solo, HRP, Cakra dan KDX.


“Menjadi pilihan mutlak untuk ikutan turun, biar mekanik dan joki yang dapat menilai perfomanya,“ terang Dandhung, juragan knalpot B-Pazz yang pede dengan diameter pipa 48 mm dan 50 mm untuk Jupiter Z dan Satria FU 150.

Pertanyaan kritis hadir sehubungan parameter kualitas knalpot. Apakah material ? Diameter pipa ? Panjang header ? Proses pengelasan ? Bagaimana dengan pengujian dynotest untuk mengukur perubahan horse-power ? Analisa otre, beberapa hal tersebut di atas menjadi penting dan merupakan satu kesatuan dalam langkah pengerjaan.

“Menurut saya, panjang header dan diameter pipa menjadi bagian terpenting. Panjang header tadi ditentukan oleh sudut buka klep buang. Semakin cepat, header harus lebih panjang. Tapi ini butuh riset dan tidak asal jadi,“ ujar Marsahala Hutabarat, akrab disapa Mamech, tuner berbendera Techno Jogjakarta yang sedang menggandrungi pacuan berbasic Satria FU 150, disamping mengawal juga kreto drag otomania Geblek Tempe Community Kulonprogo.

Sampai di sini jangan salah persepsi. Knalpot bukan sebagai penentu. Sekali lagi ditegaskan menjadi media akhir dari pembakaran. Bicara 4 tak tetap mengedepankan test-case noken-as, kompresi, porting dan setting karburator.

Memang suatu knalpot yang sudah cocok dengan satu motor, belum tentu sesuai dengan pacuan lainnya. “Harus diriset ulang,” timpal M Yusron dari Alifka Motor Banter yang mengawal joki Eko Chodox, Taufik Omphonk, Antonius Petruk dan Dadang Handaru, juga mengusung knalpot KCX.

So, Keputusan Finalnya Dipastikan Ada Pada Alat Dyno-Test. “Tidak Bisa Dicermati Dengan Mata Telanjang,“ Tutur Nto-Nto, Punggawa Knalpot Cream Pie Racing Saat Dihubungi. Memang Pada Dyno Akan Terlihat Berapa Lonjakan Tenaga Yang Disemburkan Berdasar Berbagai Ramuan Ukuran, Material Dan Pengelasan Yang Dilakukan.

1 komentar: